Deformasi Tanah Pengertian dan Solusi Mengatasinya

Deformasi Tanah Pengertian dan Solusi Mengatasinya

Deformasi Tanah Pengertian dan Solusi Mengatasinya dengan perbaikan tanah seperti pemadatan, stabilisasi, atau penggantian material untuk meningkatkan daya dukung dan mengurangi penurunan.

Pengertian Apa itu Deformasi Tanah?

Deformasi tanah adalah perubahan bentuk, dimensi, atau posisi massa tanah yang terjadi akibat adanya tegangan, beban eksternal (seperti bangunan di atasnya), gaya internal (seperti gravitasi), atau perubahan kondisi lingkungan (seperti perubahan kadar air atau suhu).

Deformasi ini dapat berupa penurunan (vertikal), pergerakan lateral (horizontal), mengembang (swelling), atau menyusut (shrinking). Dalam konteks teknik sipil dan konstruksi, deformasi yang signifikan atau tidak merata dapat membahayakan stabilitas dan integritas struktur bangunan.

Jenis-jenis Deformasi Tanah

Secara umum, jenis-jenis deformasi tanah meliputi:

  • Perubahan volume ke arah vertikal, yang umumnya mengacu pada pemampatan massa tanah.
  • Penurunan jangka panjang pada tanah berbutir halus (lempung/lanau) akibat keluarnya air pori secara bertahap setelah diberi beban. Ini adalah penyebab utama penurunan pada tanah lunak.
  • Penurunan yang terjadi segera setelah pembebanan, biasanya akibat perubahan bentuk butiran tanah tanpa perubahan volume air pori yang signifikan (lebih umum pada tanah berbutir kasar).
  • Perubahan posisi ke arah samping, sering terjadi pada timbunan di atas tanah lunak, lereng, atau dinding penahan tanah.
  • Deformasi yang disebabkan oleh perubahan kadar air, khususnya pada tanah ekspansif (misalnya, lempung yang mengandung mineral Montmorillonite).
  • Peningkatan volume saat tanah menyerap air.
  • Penurunan volume saat tanah kehilangan air/mengering.

Penyebab Utama Deformasi Tanah

Deformasi tanah biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor berikut:

  • Beban dari struktur bangunan, timbunan, atau air yang menyebabkan peningkatan tegangan dan konsolidasi.
  • Menyebabkan kembang-susut pada tanah ekspansif, atau hilangnya kekuatan geser pada tanah jenuh air.
  • Tekanan tektonik yang menyebabkan patahan atau pergeseran (relevant untuk infrastruktur di daerah rawan gempa/longsor).
  • Dapat menyebabkan pemadatan (penurunan) mendadak pada tanah berbutir kasar yang gembur (misalnya, likuifaksi saat gempa).
  • Menyebabkan pergerakan tanah lateral.

Solusi Mengatasi Deformasi Tanah

Untuk mengatasi atau mengurangi potensi deformasi tanah dalam proyek konstruksi, diperlukan metode perbaikan tanah yang sesuai dengan jenis dan karakteristik tanah di lokasi.

A. Perbaikan Tanah untuk Mengurangi Penurunan/Konsolidasi

Prakonsolidasi dengan Beban Sementara Memberi beban tambahan (timbunan preloading) pada tanah sebelum konstruksi utama untuk mempercepat proses konsolidasi alami sebelum struktur dibangun.

  • Pemasangan Drainase Vertikal Pemasangan drainase seperti PVD (Prefabricated Vertical Drain) untuk memperpendek jalur keluarnya air pori, sehingga mempercepat proses konsolidasi.
  • Kolom Batu (Stone Columns) Pemasangan kolom dari agregat padat yang berfungsi sebagai penguat dan saluran drainase untuk mempercepat konsolidasi serta meningkatkan daya dukung tanah.
  • Tiang Pancang/Fondasi Dalam Menggunakan fondasi tiang pancang (seperti spun pile atau bore pile) yang menembus lapisan tanah lunak hingga mencapai lapisan tanah keras, memindahkan beban struktur ke lapisan yang lebih dalam dan stabil.

B. Stabilisasi Tanah Ekspansif (Mengatasi Kembang-Susut)

  • Mencampur tanah dengan bahan aditif seperti kapur (CaO), semen, atau gipsum (CaSO 4) untuk mengubah sifat mineralogi dan mengurangi plastisitas serta potensi kembang-susut.
  • Memastikan sistem drainase yang baik untuk menjaga kadar air tanah tetap stabil dan mencegah perubahan volume yang ekstrem.
  • Menggunakan lapisan kedap air atau material non-ekspansif di sekitar fondasi.

C. Perkuatan Tanah (Mengatasi Pergerakan Lateral & Meningkatkan Stabilitas)

  • Menggunakan material Geosintetik seperti Geogrid atau Geotextile Non Woven atau Geotextile Woven pada dasar timbunan atau lereng. Material ini berfungsi sebagai tulangan untuk menyebarkan beban, meningkatkan daya dukung, dan mengurangi deformasi horizontal maupun vertikal.
  • Membangun struktur seperti dinding diafragma (diaphragm wall) atau turap (sheet pile) untuk menahan tekanan lateral tanah, sering dikombinasikan dengan perkuatan seperti
  • Ground Anchor (jangkar tanah) atau Strut (penyangga horizontal).
  • Menggunakan metode seperti soil nailing atau micropile untuk menstabilkan massa tanah pada lereng agar tidak terjadi longsor atau pergerakan lateral.

 

Untuk informasi kebutuhan berbagai jenis Geosintetik seperti Geotextile Woven dan  Geotextile Non Woven seperti spesifikasi, harga dan jasa instalasi pada proyek pertanian Anda di seluruh Indonesia. Hubungi kami CV. Gempita Raya Konstrusindo melalui Kontak kami atau Whatsapp untuk permintaan penawaran harga Geotextile terbaik untuk Anda sekarang!

Artikel Terkait